Buku Mindset dan pelajaran yang saya dapatkan - Saya membeli buku ini karena ter-influence oleh salah satu video di Tik Tok, di mana ada seorang influencer yang menjelaskan mengenai isi dari buku ini yang menurut saya ‘daging’ semua. Tanpa pikir panjang, saya langsung mencari buku ini di salah satu toko buku online.
Melihat label yang tersemat di halaman utama buku, bahwa buku ini sudah terjual 2 juta eksemplar, saya jadi tidak heran setelah membacanya. Buku ini sangat amat layak dibaca oleh semua kalangan, yang masih terpaku dengan yang namanya bakat dan kecerdasan bawaan.
Untuk lebih jelasnya, simak sinopsis buku Mindset di bawah ini.
Sinopsis
Sesuai dengan kalimat di cover-nya yaitu ‘Mengubah Pola Berpikir untuk Perubahan Besar dalam Hidup Anda’ buku ini memang mampu mengubah pola pikir saya.
Carol Dweck sendiri membahas mengenai dua jenis mindset yaitu fixed mindset (pola pikir tetap) yang bisa menghambat perkembangan seseorang karena anggapan bahwa sifat seseorang itu sudah ditetapkan dan tidak dapat diubah. Selanjutnya, ada growth mindset (pola pikir tumbuh) yang percaya bahwa semua aspek karakter dan kualitas bisa diubah melalui usaha. Semua orang bisa mengupayakannya dengan pembelajaran dan pengalaman.
Orang yang mempunyai mindset tumbuh akan selalu berusaha untuk mengatasi semua kekurangan dalam dirinya dengan optimis dan bersungguh-sungguh. Mereka mempunyai kemampuan untuk mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan dalam dirinya. Bukannya malah mengabaikan dan malu dengan kekurangan mereka. Lalu, memilih jalan yang aman supaya tidak dianggap bodoh atau tidak berbakat.
Tidak hanya itu, Carol Dweck juga menyajikan beberapa contoh dari pengalaman hidup tokoh-tokoh di dunia, mana yang mempunyai growth mindset dan fixed mindset. Kita akan diajak belajar dari pengalaman mereka, supaya tidak terjebak dengan permasalahan yang sama dengan mereka.
Pelajaran yang Bisa Saya Ambil dari Buku Ini
Ketika membaca buku ini, saya selalu mencatat pelajaran apa saja yang saya dapatkan. Saya ingin membagikannya dengan kalian supaya pengetahuan yang saya dapatkan tidak hanya bermanfaat bagi diri saya sendiri, namun juga untuk orang lain.
1| Mempunyai Pola Pikir Tumbuh
Selalu mendapat label yang positif dari masyarakat, membuat saya takut untuk kehilangan label yang telah saya dapatkan. Akibatnya apa, saya menjadi pribadi yang kurang suka menghadapi tantangan. Saya juga takut label positif yang saya dapatkan berubah menjadi label negatif.
Setelah membaca buku ini saya sadar, bahwa orang-orang yang bermindset tumbuh tidak peduli dengan label yang tersemat pada diri mereka. Selama mereka bisa berusaha dengan keras dan mengubah keinferioran mereka, label tersebut tidak akan berdampak pada mereka.
2| Berusaha Keras Bukan Berarti Kamu Bodoh
Kebetulan sekali saya tumbuh di lingkungan yang menekankan pada usaha sedikit dan hasil yang luar biasa. Jika kamu berusaha keras dalam mengerjakan sesuatu, tandanya kamu bodoh dan tidak berbakat. Selama berbelas-belas tahun saya terjebak dengan pemikiran tersebut. Oleh karena itu, saat membaca buku ini saya semacam mendapatkan a healing pill.
Berusaha dengan keras, bukan berarti kamu tidak berbakat. Bahkan Mozart saja perlu waktu sepuluh tahun untuk menciptakan sebuah karya yang masterpiece. Semua butuh waktu dan usaha.
3| Terbuka terhadap Kritik
Membaca buku ini membuat saya lebih terbuka dengan kritik. Dulu, saya cenderung menutup diri dengan kritik dan takut untuk dikritik. Karena menurut saya, kritik hanya akan membuat saya jatuh dan terpuruk. Padahal, tidak semua kritik sifatnya menjatuhkan.
Adapula kritik yang membangun, yang mana kamu bisa belajar dari kritik-kritik tersebut. Sejatinya, dikritik memang akan membuat ego kita tersentil, namun percayalah, kritik yang membangun dapat meningkatkan kualitas dirimu menjadi lebih baik.
4| Tidak Takut Berbuat Kesalahan
Orang yang mempunyai mindset tetap akan selalu takut membuat kesalahan. Karena mereka beranggapan, jika berbuat kesalahan, pasti mereka bodoh dan tidak layak. Mereka akan berusaha keras supaya tidak berbuat kesalahan dan berada di safe zone mereka.
Bahkan, orang yang bermindset tetap akan mengelak dari kesalahan mereka dan mencari kambing hitam atas kesalahan yang telah mereka perbuat. Yang jelas mereka tidak mau mengakui kesalahan mereka karena takut kehilangan label yang telah mereka dapatkan sebelumnya.
Berbeda dengan orang-orang yang bermindset tumbuh, mereka tidak takut membuat kesalahan. Alih-alih bersedih dan takut dengan label yang diberikan kepada mereka nanti. Mereka lebih fokus belajar dari kesalahan yang mereka lakukan supaya di masa depan nanti.
5| Mengembangkan Rasa Ingin Tahu dan Menyukai Tantangan
Untuk menghidupkan kecerdasan, diperlukan rasa ingin tahu yang tinggi. Mereka belajar, bukan karena sebuah keharusan atau nilai, mereka belajar karena untuk memenuhi rasa penasaran mereka.
Orang yang mempunyai mindset tumbuh juga akan melihat tantangan sebagai sesuatu yang harus ditaklukkan. Bukannya malah menghindari tantangan karena tidak ingin dianggap tidak berbakat apabila tidak bisa menyelesaikannya.
Lagipula, tantangan sangat baik untuk perkembangan otak. Semakin sering otak mendapatkan tantangan untuk menyelesaikan permasalahan, maka otak akan semakin canggih dalam bekerja.
6| Belajar dari Kesuksesan Orang Lain
Daripada iri dengan kesuksesan orang lain lalu membandingkan pencapaian dengan mereka, alangkah baiknya kamu belajar dan mencari inspirasi dari kesuksesan orang itu. Apa saja yang bisa saya pelajari dari kisah mereka, lalu menjadikannya motivasi supaya bisa mencapai kesuksesan juga.
Yang perlu digaris bawahi adalah, setiap orang mempunyai lintasan kesuksesan yang berbeda-beda. Ada orang yang memulai usaha mereka dari garis depan, namun ada juga orang yang memulai usaha dari garis belakang. Hasil yang akan dicapai tentu akan berbeda.
7| Mindset Tumbuh dalam Cinta
Banyak orang yang beranggapan bahwa apabila kita saling mencintai, maka akan bisa membaca pikiran pasangan. Padahal, saling mencintai bukan berarti membuat kita bisa membaca pikiran satu sama lain.
Kunci dari cinta adalah komunikasi. Jika ada sifat dari pasangan yang kurang mengenakan, so tell them. Jangan memendamnya sendiri lalu tiba-tiba marah. Selesaikan permasalahan bersama-sama. Menurut buku ini, penyebab kehancuran sebuah percintaan disebabkan karena banyaknya kepercayaan bahwa jatuh cinta tidak harus melakukan apapun yang sebenarnya merupakan tuntutan.
Mencintai juga memerlukan usaha untuk memahami dan memperbaiki. Memberikan usaha kepada sebuah hubungan bukan berarti menandakan kalian tidak ditakdirkan.
8| Jangan Memberikan Pujian yang Ditujukan untuk Memuji Kecerdasan
Para orang tua dan guru biasanya suka memuji kecerdasan anak dan murid sebagai bentuk apresiasi terhadap kemampuan mereka. Nyatanya, pujian yang mereka akan berdampak negatif terhadap pertumbuhan anak.
Memuji kecerdasan dan ‘bakat alamiah’ anak akan membuat mereka terjebak dengan labelling. Dampaknya apa, apabila anak gagal atau mendapatkan nilai yang rendah mereka akan merasa bodoh.
Makanya itu, daripada memuji kecerdasan mereka, lebih baik memuji usaha yang telah mereka berikan untuk mendapatkan sesuatu. Dengan begitu, anak-anak tidak akan terpaku dengan kecerdasan mereka dan lebih menikmati tantangan yang mereka lakukan, tanpa harus takut mendapatkan label bodoh.
Kutipan dari Buku Mindset yang Saya Suka
“Kudamu sama cepatnya dengan otakmu. Setiap kali kamu mempelajari sesuatu, kudamu akan bergerak maju.”
“Hanya karena sebagian orang dapat melakukan sesuatu dengan sedikit atau tanpa latihan, tidak berarti bahwa orang lain tidak dapat melakukannya (dan kadang-kadang bahkan melakukannya lebih baik) dengan latihan.”
“...Saya telah mengumpulkan seluruh rasa sakit dan mengubahnya menjadi sebuah penampilan yang hebat.”
“Setelah menjalani pertandingan atau latihan, jika Anda keluar dari lapangan dan sadar bahwa telah memberikan segala yang Anda miliki, Anda akan selalu menjadi pemenang.”
“Anda tahu, seperti seekor anjing bulldog. Saya tidak akan membiarkan pergi hingga saya mengerti. Mengapa, mengapa, mengapa?”
“Mereka tidak punya kepentingan untuk membuktikan diri mereka. Mereka hanya melakukan apa yang mereka cintai–dengan semangat dan antusiasme yang luar biasa–dan jalan terbuka dengan sendirinya.”
Ada begitu banyak pelajaran yang saya dapatkan dari buku ini. Saya pun merasa beruntung telah membaca buku ini meskipun sedikit terlambat. Jadi, tertarik untuk membaca buku Mindset?
0Komentar